Jumat, 28 Desember 2012

Aman melewati genangan air atau banjir

Berhubung sekarang lagi tinggi2nya debit air kalau hujan, jadi temanya tentang banjir. Ada temen 206 wilayah semarang yang baru saja tertimpa musibah juga, singanya abis menerobos genangan air banjir, dan mengakibatkan efek water hammer. Mudah-mudahan cepet sembuh.
Iseng-iseng saya mengukur tinggi pipa udara dari tanah sebelum box filter. Sekitar 30-40cm atau 3/4 dari ban. Jadi jika anda mau menerobos banjir dengan ketinggian 3/4 ban, sebaiknya dipikir-pikir dulu, karena air bisa masuk melalui pipa udara bawah, lalu menuju filter udara, dan masuk ke intake akhirnya ke ruang bakar. Hal ini sangat berbahaya buat ruang bakar, karena masuknya air akan menambah tekanan menjadi berlipat-lipat. Akhirnya jeroan mesin akan ada yang bengkok atau patah karena terkena tekanan berlebih, kalau sudah gini solusinya turun mesin. Ngelu bukan? :D
Solusinya, anda bisa mengakali hal tersebut dengan membuatkan lubang di box filter, sebelum filter udaranya tentunya, supaya udara masuk masih tersaring bersih. 

 Kalau lagi musim kemarau, lubang bisa ditutupi sama plester

Musim hujan datang, plester dilepas, bersiap menerjang banjir (kalau terpaksa)

Dengan penambahan modifikasi lubang filter seperti itu, banjir 3/4 ban masih aman. 1 ban kerendem pun masih aman, maksudnya mesin masih bisa bernafas, cuman yang saya gak tau, apakah mesin masih bisa nyala :D Karena mesin pasti sudah terendam bagian bawah apabila sudah 1 ban gak keliatan karena air. Belum lagi yang punya mobil matic, air bisa masuk melalui lubang udara breather girboxnya, alhasil oli bercampur air. Not good. Sudah banyak kasus, abis melewati genangan tinggi, matic menjadi tidak mulus lagi, dan ketika di tap oli maticnya, kotor sekali. 
Akan tetapi jika anda "terpaksa" harus melewati genangan, kemudian waktu lewat mendadak mesin mati. Jangan mencoba menyalakan mesin, set persneling di gigi Netral, turun dari mobil, dan dorong mobil ke pinggir, lalu panggil mobil derek. Jika tidak mobil akan mengalami kerusakan lebih parah, dan harus turun mesin.

Harus diakui singa 206 memang bukan perenang yang baik. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar